foto: blog.conservation.org |
Apa yang teman-teman ketahui tentang mangrove? Sebagai penduduk bumi, tidak
ada salahnya kita peduli dan bergerak mencanagkan dan bertindak menyelamatkan
bumi dari bahaya iklim global yang semakin mengkhawatirkan. Dengan
menyelamatkan mangrove, ternyata memberi dampak positif bahwa karbon setidaknya
tidak terlepas keudara. Tentu butuh miliaran metriks ton karbon untuk
mewujudkan hal itu karena ekosistem mangrove memiliki arti penting bagi iklim
global. Yang paling menakjubkan ialah bahwa hutan mangrove memiliki kemampuan
empat kali lipat dari hutan biasa sebagai penyimpan cadangan karbon dalam
tanah.
Akan lebih berguna jika kita bersama-sama bergerak menyelamatkan mangrove.
Mangrove bisa menurunkan emisi karbon. Nah, bumi kita tercinta tepatnya di
Indonesia memiliki kurang lebih 3,2 juta hektar mangrove atau hampir seperempat
kawasan mangrove yang ada di dunia. Ternyata negeri kita jika dihitung
kekayaanya maka tidak akan ada habisnya termasuk kekayaan hutan mangrove yang
kita miliki. Jadi, lesatarikanlah bersama-bersama.
foto: news.detik.com
Beberapa waktu lalu, mega bintang Real Madrid, Christiano Ronaldo dinobatkan sebagai Duta Mangrove di Indonesia. Diharapkan semua penduduk Indonesia terdorong dan bergerak mencanangkan, membudidayakan dan melestarikan mangrove agar bisa berguna untuk lingkungan di masa depan. Tahukah teman-teman, satu hektar mangrove mampu menyerap kurang lebih 500
hingga 1800 ton karbon atau jika digunakan rataan maka 1.200 ton karbon dapat
dipertahankan dalam 1 hektar bentang hutan mangrove. Jika mangrove Indonesia
3,2 juta hektar, maka tidak menutup kemungkinan 3 miliar metrik karbon dapat
kita selamatkan agar tidak terlepas sebagai emisi ke udara yang merupakan isu
penting penyebab pemanasan global.
Perlu diketahui juga jika merehabilitasi mangrove bisa memakan waktu dan biaya
tentunya, karna 45% dari 3,2 juta hektar mangrove di Indonesia yang masih baik,
sisanya kurang perawatan dan perhatian dari kita. Kawasan tersebut yang masih
baik ialah di tanah timur Indonesia yang memiliki alam melimpah, yakni Papua.
Mangrove juga merupakan mahluk hidup berbentuk tumbuhan dan pepohonan, sama
halnya manusia yang rentan terhadap perubahan bentang ekofisik. Contohnya,
daerah tsunami di Aceh yang membuat akar mangrove mudah terbawa arus samudera.
Hal ini berakibat tidak dapat direhabilitasi disebabkan substrat dasar telah
berubah dari endapan lumpur berair. Selain itu kerusakan mangrove sendiri
paling besar diakibatkan oleh tambak udang. Diperlukan kesadaran juga bagi para
petani dan nelayan atau para penduduk yang bermukim di kawasan pantai tentang melestarikan
betapa pentingnya hutan mangrove. Tidak semua bentang mangrove sebenarnya cocok
untuk dibuka tambak udang intensif. Senyawa pirit yang ada di area
mangrove sendiri dapat menjadi racun bagi udang.
foto: bumn.com
Hal pendukung sekaligus penunjang pengelolaan mangrove oleh pemerintah dan
swasta kepada masyarakat yang memberi insentif dari pengelolaan
mangrove. Karena tanpa dukungan dari kesadaran pihak terkait akan sia-sia
jika tidak dilakukan bersama-bersama. Masyarakat akan terbiasa melestarikan
mangrove jika merasa mangrove adalah kebutuhan, tanpa perlu disuruh karena hal
tersebut bagian dari target proyek pelestarian lingkungan. Di sisi lain,
pengelolaan mangrove tidak akan berhasil, jika tidak ada kesadaran dan insetif
yang kuat baik di tingkat masyarakat maupun di tingkat pemerintahan.
PERHATIAN:
Dilarang keras menyalin artikel ini tanpa seijin pemilik blog. Beri link aktif apa bila memposting ulang artikel ini. Hargailah karya para penulis. Lebih baik punya tulisan jelek dgn hasil karya sendiri dari pada tulisan bagus tapi hasil jiplak orang lain. STOP PIRACY!