|
Sumber: Google |
Saat melihat pertandingan-pertandingan Serie A ataupun tayangan ulangnya, saya melihat sosok Nesta bersama Lazio. Langsung timbul kekagumannya kepada pemuda ini.
Saya masih teringat jelas saat "sang pangeran Lazio", Alessandro Nesta menjadi buruan ke 2 setelah Fabio Cannavaro yang batal menanda tangani kontrak bersama AC Milan. Saya ikut bahagia saat pemain idola yang notabenya beda dengan klub idola akirnya merumput bergabung di klub idola saya AC Milan. Nesta pun langsung ditandemkan dengan bek senior Milan, Paolo Maldini sehingga pertahanan Milan sangat ditakuti para striker. Nesta begitu cerdas saat melawan para striker, tackle yang dilakukannya pun bersih, sehingga jarang mendapat pelanggaran dari wasit, kuat saat adu body bersamaan merebut bola, dan tangguh dalam perebutan bola di udara, dan saat mencetak gol, sering sekali lewat sundulan kepalanya.
Membela AC Milan selama 10 tahun bukan sebuah cerita pendek bagi seorang atlet jika tidak mempunyai prestasi dan loyalitas tinggi terhadap klub yang dibelanya. Alessandro Nesta, pemilik nomor punggung 13 di AC Milan ini akan mengumumkan meninggalkan Rosonerri musim ini kepada publik pada hari kemarin. Keputusan ini sebuah hal yang sulit dipercaya. Betapa tidak, karena selama 10 tahun dia menghiasi layar kaca yang hampir tidak pernah absen saya menonton pertandingan-pertandingannya. Saya pun membayangkan bagaimana tidak ada lagi Nesta, pemain yang sangat kalem. Tidak ada lagi ciri khas senyumnya dan kejailanya saat latihan di Milanello (Markas AC Milan). Saya pun membaca sebuah blog dari hasil wawancara media Italia dengan Alessandro Nesta, membuat teringat kembali masa-masa Nesta berjibaku dengan Milan yang penuh dengan suka dan duka demi kejayaan tim. Ya, tidak ada lagi sosok Alessandro Nesta :'(
"Saya merasa menjadi yang terindah di Milanello karena para staf, kameraman dan rekan-rekan saya yang akan membuat saya sangat merindukan saat-saat ketika saya berada disana bersama mereka semua. Saya harus pergi, saya akan mengenang semua kenangan indah disini, AC Milan akan berada dihati saya, selamanya! Meski saya pergi, kita masih akan terus berteman, selamanya." Demikian perkataan Nesta dan kemudian situasi berubah menjadi hening.
Bek-bek tangguh yang sudah saya ketahui karakter permainanya, seperti Marco Materazzi, Lucio, Fabio Cannavaro, Rio Ferdinand, John Terry, Jammie Carragher, Carlos Puyol, dan Walter Samuel, tapi hanya Alessandro Nesta yang membuatku kagum. Permainannya pun hampir sama dengan teman duetnya yang lebih dulu pensiun dan menjadi legenda Milan, Paolo Maldini.
Masih ingat jelas takle-takle terbaik ketika di Serie A, UEFA Champions League, EURO 2000 dan 2004, bahkan di World Cup 2002 dan 2006. Di 2006 walapun sedikit terganggu akibat cedera dan jarang ditampilkan, namun Nesta tetaplah Nesta. Ia dan kawan-kawannya berhasil meraih tren positif di tiap turnamennya.
Tak ada lagi Nesta, benteng pertahanan AC Milan jadi rawan, membuat presiden AC Milan, Silvio Berlusconi cuci gudang dan belanja pemain. Nesta rencanya akan tampil terakhir kalinya bersama AC Milan di pertandingan pekan terakhir Serie A minggu ini 13 Mei 2012 melawan Novara. Dia akan dimainkan di menit pertama bersama Fillipo Inzaghi dan Clerence Seedorf yang juga akan berakhir musim ini sebagai tanda penghormatan terakhir sekaligus perpisahanya dengan AC Milan.
Terima Kasih Alessandro Nesta.
We will miss you :(
PERHATIAN:
Dilarang keras menyalin artikel ini tanpa seijin pemilik blog. Beri link aktif apa bila memposting ulang artikel ini. Ingat, link aktif. Hargailah karya para penulis. Lebih baik punya tulisan jelek dgn hasil karya sendiri dari pada tulisan bagus tapi hasil jiplak orang lain. STOP PIRACY!
Baca Selengkapnya → Selamat Jalan Alessandro Nesta